1.
Masa Karang Nyanyi
Masa
karang nyanyi adalah masa akan meningkat ke jenjang perkawinan, dimana si
bujang emdesak so gadis dengan cara mengirimkan benda-benda yang punya arti,
misalnya padi, padi hampa dan beras. Dari pengiriman benda-benda ini si gadis
tahu bahwa si bujang telah mendesak untuk kawin, karena maksud dari benda-benda
ialah:
Padi : kalau ia kita sebenar jadi
Hampa : saya tak tahan lama
Beras : saya ingin lekas-lekas
Jadi
isi yang sebenarnya, kalau memang kita sebenar jadi, saya tak tahan lama, saya
ingin diperlekas.
Kalau
si gadis juga ingin cepat maka ia akan mengirim pula berupa kelapa dan pinang,
yang artinya:
Kelapa : saya juga tidak tahan lama
Pinang : cepatlah saya dipinang
Kalau
ada yang bisa tulis baca, yaitu tulisan rencong maka ia akan mengirim surat
dengan daun lontar, kulit binatang atau kulit kayu sebelum adanya kertas. Selain
dari benda-benda yang disebutkan diatas, masih ada banyak lagi benda-benda yang
lain misalnya cabe, bunga, pisang, dan lain-lain. Cabe bermakna bahwa cintanya
betul sedang menyala, kalau bunga yang berwarna putih tandanya cintanya memang
suci.
Sewaktu
berkasih-kasihan biasanya mereka saling menyimpan tanda mata, umpanya si
laki-laki menerima kain panjang dari wanita dan wanita menerima baju laki-laki,
atau kain sarung. Di Kerinci sejak zaman dahulu telah ada tenunan asli dimana
sampai sekarang tenunan asli Kerinci masih banyak dipakai ketika
upacara-upacara adat, begitu juga alat penenunnya masih banyak tersimpan
dirumah penduduk sebagai tanda pusaka.
Adapun
waktu-waktu ketiga masa yang tersebut diatas ialah:
1. Masa nyibeuk ialah dimasa akan turun
kesawah atau mulai mencangkul diladang dan mulai menanam
2. Masa betandeang ialah ketika tidak
ada pekerjaan disawah atau diladang, karena padi sedang tumbuh umpamanya.
Biasanya juga disawah mereka saling kunjung mengunjungi, misalnya saja sedang
menjaga burung karena padi sedang menguning dan lain-lainnya
3. Masa karang nyanyi ialah masa
setelah menuai. Karena masa setelah menuai inilah para bujang dan gadih
berkesempatan untuk melakukan perkawinan, karena padi sudah banyak.
Adapaun tale dari masa berkasih-kasihan
ini amat memegang peranan yang sangat penting, karena isi tale itulah yang
menentukan jadi atau tidaknya perjodohan mereka. Dan juga karena mereka tidak
berbicara langsung seperti sekarang ini untuk menyatakan isi hatinya.
Begitulah sekelumit uraian tentang
adat muda-mudi di Kerinci pada zaman dulunya. Setelah masa ini berlalu tentu
dilanjutkan dengan masa pinang meminang dari kedua belah pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar